Rabu, 25 April 2012

Deabetes Melitus


Pengertian Deabetes Melitus
Diabetes Melitus ( DM ) adalah keadaan hiperglikemia ( kadar guladarah tinggi ) yang kronik disertai kelainan metabolik, yang diakibatkan gangguan hormonal. Akibat gangguan hormonal tersebut dapat terjadi komplikasi pada mata seperti katarak, ginjal, ( nefropati ), saraf dan pembuluh darah.

Ada dua tipe DM :
  1. DM yang tergantung dengan insulin : disebabkan kerusakan sel beta langerhans di kelenjar pankreas akibat proses autoimun.
    • Biasanya terdiagnosis dibawah umur 35 tahun
    • Tidak gemuk
    • Gejala timbul mendadak ( akut )
    • Prevalansi 10% dari seluruh penderita DM
  2. DM yang tidak tergantung pada insulin : akibat kegagalan relatif sel beta langerhans dikelenjar pankreas, misalnya karena obesitas, pola makan yang tidak benar.
    • Biasanya terdiagnosis diatas umur 40 tahun
    • Biasanya gemuk
    • Gejalanya timbul perlahan – lahan ( kronik )
  3. DM tipe lain, biasanya diakibatkan oleh penyakit tertentu misalnya : sirosis hati, penyakit kelenjar pankreas, infeksi, obat-obatan, dan lain-lain.
Kriteria Kencing Manis ( Persatuan Endokrinologi Indonesia ) Perkeni
  • Kadar gula darah sewaktu = 200 mg/dl
  • Kadar gula darah puasa = 126 mg/dl
  • Kadar gula darah 2 jam sesudah tes toleransi glukosa oral ( TTGO ) = 200 mg/dl
Tes Toleransi Glukosa Oral :
  • Periksa gula darah puasa
  • Beri minum glukosa 75 gram + air putih 200cc
  • Periksa gula darah 1 jam setelah minum cairan glukosa
  • Periksa gula darah 1 jam setelah minum cairan glukosa
  • Periksa gula darah 2 jam setelah minum cairan glukosa
Gejala Dan Tanda Awal
  • Penurunan BB
  • Rasa Lemah
  • Banyak minum
  • Banyak makan
  • Banyak kencing
Keluhan Lain
  • Kesemutan
  • Gangguan penglihatan
  • Gatal/bisul
  • Gangguan ereksi
  • Keputihan
Perencanaan Makan
  • Capai dan pertahankan BB yang normal
  • Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan kaya serat, seperti : padi-padian , umbi-umbian
  • Hindari makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti :gula, madu, sirup, selai
  • Gula, maksimal 3 sdm/hari. Sebaiknya gunakan gula alternatif yang tidak mengandung kalori seperti : sakarin, aspartam
  • Serat, akan memperlambat penyerapan glukosa dan menurunkan kadar lemak darah : buah, sayuran, padi-padian, sereal
  • Batasi konsumsi lemak, minyak ataupun santan maksimal 25% dari kebutuhan energi : 2 bagian dari sumber lemak nabati dan 1 bagian dari sumber lemak hewani
  • Asupan garam : 1 sdt/hari ( 6 g/hari ). Hati-hati dengan makanan jadi yang mengandung natrium : vetsin, soda.
Latihan Jasmani
  • 3-5 x/minggu, selama 30-60 menit
  • Intensitas : ringan dan sedang
  • Target : 60-70% dari Maximum Heart Rate ( MHR )
  • Perhitungan MHR : 220 – umur, misalnya umur 40 tahun jadi MHR 180x/menit
  • Tipe olahraga yang dianjurkan : Jalan, bersepeda, jogging, berenang
  • Disesuaikan dengan umur dan kemampuan jasmani
  • Sifat olahraga : Continous, Rhytmic, Interval, Progressive, Endurance
Kiat memulai olah raga
Langkah 1 ; memikirkan olah raga yang akan dilakukan, membuat daftar olah raga yang   menarik misalnya senam, jalan kaki,berenang.
Langkah 2 ; melihat kapan punya kesempatan untuk melakukan olahraga, pertimbangkan jenis olah raga yang masih sempat dilakukan
Langkah 3 ; membuat jadwal kegiatan olahraga, dimana akan melakukan (dirumah atau diluar rumah), dan bersama dengan siapa ( anak, istri, teman )

Obat
  1. Obat hipoglikemik oral ;
    • Meningkatkan sekresia insulin dipankreas ; sulfonilurea, nateglinide
    • Meningkatkan pengambilan gula dijaringan lemak dan otot ; metformin, glitazone
    • Meningkatkan penyerapan gula diusus ; alpha-glucoside inhibitor
    • Menurunkan produksi gula dihati ; metformin, glitazone
  2. Obat hipoglikemik suntikan ; insulin
Pencegahan Komplikasi
  • Tekanan darah diturunkan secara agresif < 130/80 mmHg
  • Kadar trigliserida < 150 mg/dl
  • Kadar kolestreol LDL ( Kolesterol buruk ) < 100 mg/dl
  • Kadar kolesterol HDL ( Kolesterol baik ) > 40 mg/dl
Perawatan Kaki
  1. Periksa kaki setiap hari, gunakan cermin
  2. Bersihkan kaki waktu mandi, dengan air bersih dan sabun
  3. Gosok kaki dengan sikat lunak dan keringkan dengan handuk
  4. Berikan pelembab didaerah kaki yang kering, jangan disela-sela jari
  5. Gunting kuku mengikuti bentuk normal jari kaki, jangan terlalu dekat dengan kulit, kikir agar tidak tajam Bila kuku keras dan sulit dipotong, rendam dengan air hangat selama 5 menit Memakai alas kaki, juga didalam rumah
  6. Gunakan sepatu atau sandal sesuai dengan ukuran dan enak dipakai ;
    • panjang ½ inchi lebih panjang dari jari kaki terpanjang, saat berdiri
    • ujung tidak runcing
    • tinggi tumit kurang dari 2 inchi
    • bagian dalam tidak kasar dan licin, tebal 10-12 mm
    • ruang dalam sepatu longgar
Yang Tidak Boleh Dilakukan
  1. Merendam kaki
  2. Menggunakan botol panas atau peralatan listrik untuk memanaskan kaki
  3. Menggunakan pisau untuk menghilangkan kapalan
  4. Merokok
  5. Memakai sepatu atau kaos kaki sempit
  6. Membiarkan luka kecil dikaki
Senam Kaki Diabetik
Fungsi :
  1. Memperbaiki sirkulasi darah
  2. Memperkuat otot-otot kecil
  3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
  4. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha ( gastrocnemius, hamstring, quadriceps )
  5. Mengatasi keterbatasan gerak sendi
Cara :
  1. Dilakukan dalam posisi berdiri, duduk dan tidur
  2. Menggerakkan kaki dan sendi kaki
  3. Berdiri dengan kedua tumit diangkat
  4. Mengangkat dan menurunkan kaki
  5. Gerakan menekuk, meluruskan, mengangkat, memutar keluar atau ke dalam dan mencengkram pada jari-jari kaki
Penyuluhan Dm
Penyuluhan merupakan salah satu pilar penanganan penyakit diabetes melitus. Penyuluhan ditujukan tidak hanya pada penderita, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Penyuluhan yang menyuluruh mengenai penyakit diabetes melitus penting mengingat diabetes merupakan penyakit seumur hidup dimana pasien sendiri harus ikut berperan dalam penanganan penyakitnya.
Penanganan diabetes melitus sebenarnya merupakan suatu proses yang berlangsung selama 24 jam dan seringkali berhubungan dengan gaya hidup, sehingga makin baik pengetahuan penderita mengenai diabetes melitus, makin mengerti perlunya mengubah perilaku dan mengapa hal itu harus dilakukan. Selain itu, pasien diabetes melitus sebaiknya harus dapat menjadi dokter bagi dirinya sendiri, diantaranya dengan mengandalikan obesitas, mengatur diet yang baik, dan meningkatkan aktivitas fisik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar